PEMANFAATAN BIDANG TEKNOLOGI DI MEDIA SOSIAL TIKTOK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID-19

 Oleh
Yuliani Stya Putri




    Pandemi Covid-19 merupakan pandemic global yang sudah menyerang hampir seluruh negara di berbagai belahan dunia, COVID-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem pernafasan pada manusia, yang mana penyakit ini disebapkan oleh virus Corona dengan jenis SARS-CoV-2 , virus ini sangat mudah menular dari satu individu ke individu lain, dimana penularanya dapat melalui kontak fisik, air liur (droplet) dari penderita, serta udara untuk beberapa waktu covid-19 dapat hidup di udara).Pandemic COVID-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemic global dalam waktu hampir mencapai dua tahun ini memang telah memberi banyak dampak dan perubahan dalam berbagai bidang . COVID-19 menyebar dengan sangat cepat dan menimbulkan berbagai pembatasan dalam kehidupan sehari-hari serta berdampak begitu besar bagi masyarakat pada umumnya dalam berbagai bidang kehidupan, baik ekonomi, pariwisata, pendidikan,sosial, kesehatan , dan lain sebagainya. 

        Di masa pandemic ini,  pembelajaran dilakukan secara daring. Pembelajaran daring pada kondisi pandemi ini pada umumnya menggunakan aplilasi e- Learning (electronic Learning), banyak sekali aplikasi yang telah digunakan dalam mendukung Pembelajaran secara Daring ataupun jarak jauh, contohnya Zoom, Google Meet, Ms Teams, serta lain sebagainya. Aplikasi ini mempunyai kelebihan serta kekurangan yang berbeda-beda, sehingga penggunaannya bisa disesuaikan dengan keperluan yang masing-masing . Tetapi secara umum, pemakaian aplikasi ini nyaris sama, yakni membuat kita dapat melakuakn pertemuan melaksanakan percakpan, meski tidak disatu ruangan yang sama. Aplikasi- aplikasi ini memakai fitur video call, supaya seluruh orang dapat saling menampakan video dan suaranya saru sala lain. Pada dasarnya pembelajaran secara daring merupakan bentuk dari perkembangan teknologi yang ada saat ini . Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah melahirkan banyak inovasi dan produk baru yang sangat beragam. Teknologi telah memegang peranan penting dalam proses dan praktik komunikasi ditengah masyarakat , berkat adanya perkembangan teknologi, elemen-elemen baru yang lebih modern telah muncul, seperti smartphone , internet, media sosial dan sebagainya. Pembelajaran secara luring seperti dahulu menjadi hal yang cukup mustahil untuk dilakukan saat ini, berkembangnya elemen-elemen yang lebih modern seperti media digital, internet yang dilakukan melalui smartphone dan PC dapat memabantu proses komunikasi dan penyebaran informasi pada masyarakat, termasuk pada pembelajaran daring.Selain itu proses pembelajaran daring melalui media digital ini pada prinsipnya dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, hal ini tentu sangat meningkatkan efisiensi dan efektifitas di tengah masyarakat.

        Dapat dipahami mengapa metode daring menjadi pilihan pemerintah untuk diterapkan pada sistem pendidikan pada situasi ini, mengingat penyebaran covid-19 yang dikhawatirkan dapat terjadi pada cluster baru yakni sekolah dan perguruan tinggi apabila dilakukan secara luring/offline,Di sisi lain, meski menjadi solusi paling praktis dalam memberikan akses pendidikan di kondisi pandemi ini, nyatanya pembelajaran daring cukup dominan dalam menyebapkan kejenuhan  pada anak usia sekolah karena kegiatan sekolah/perkuliahan daring yang harus dihadapai oleh para anak-anak ini. Selama pembelajaran daring, anak-anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya didepan laptop atau handphone, karena pada prinsipnya pembelajaran daring ini memang menggunkan media elektronik dalam pelaksanaanya. Penggunaan media elektronik alam pemebelajaran secara berlebihan ini dapat memicu kejenuhan dan stres yang lebih lanjut. Apabila pada pembelajaran secara luring/offline siswa memiliki ruang yang luas dalam bergerak dan belajar, pada pembelajaran daring ini siswa dipaksa harus berhadapan dengan layar media elektronik secara terbatas dan terus menerus. Terlebih lagi ketika dalam proses belajar mengajar dan guru kurang begitu baik mengajar menggunakan media digital dalam pembelajaran daring, peserta didik akan lebih merasa jenuh dan tidak tertarik, karena merasa tidak mampu memahami materi yang diajarkan, sementara tuntutan akademik yang diberikan masih membebankan mereka.

     Ditengah kebosanan dan kejenuhan dalam belajar, siswa-sisi biasanya mencari hiburan melalui media-media sosial. . Media sosial merupakan media massa platform digital yang digunakan untuk bersosialisasi, berkomunikasi, membagikan informasi dan kegiatan-kegiatan lainya yang dilakukan secara online/terintegrasi secara online. Hadirnya media sosial sebagai bentuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam media massa telah banyak dimanfaatkan oleh generasi milenial saat ini untuk berbagai hal seperti menjalin silaturahmi, membagikan pengalaman, berbisnis, pemasaran, berkampanye, dan lain sebagainya. Pengguna media sosial sangat luas dan beragam, sehingga merupakan media yang tepat untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti berkomunikasi menyebarkan ide, gagasan, pandangan mengenai suatu hal. Media sosial merupakan salah satu bentuk instrumen penting bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era ini. Media mejadi suatu instrumen atau bagian penting bagi kehidupan manusia.Media sosial menjadi jembatan tak kasat mata yang dapat menghubungkan berbagai hal dari seluruh penjuru dunia dengan cara yang mudah, cepat dan murah. Media sosial merupakan bukti kemajuan digital yang ada di era modern ini. Ada banyak contoh media sosial yang saat ini sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti facebook, instagram, LinkedIn, Whatsaap, tik-tok dan lain sebagainya.

       Hampir seluruh generasi milenial saat ini menggunakan media sosial dalam kehidupan mereka, penggunaanya memiliki bermacam-macam maksud dan tujuan seperti untuk tujuan komunikasi semata, tetapi juga dapat digunakan untuk urusan pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Penggunaan media sosial telah memberikan banyak dampak dan perubahan terutama dalam konteks sosial budaya bagi masyarkaat di seluruh dunia.  Dalam bidang pendidikan, media sosial ini banyak digunakan oleh generasi milenial dalam memberikan dan menyebarkan suatu materi dan informasi pembelajaran secara menarik, kreatif dan tidak membosankan. Sehingga maskdunya dengan melihat dan menggunakan konten-konten media sosial ini ,siswa tidak hanya sekedar mengahabiskan waktunya secara tidak berguna, tetapi dapat semabri belajar dengan menyenangkan.

        Pembelajaran sastra merupakan salah satu topik pembelajaran yang menyenangkan untuk dipelajari, salah satu topik pemebelajaran sastra adalah drama. Drama merupakan suatu adegan/cerita yang secara langsung diperankan dengan menggunakan tokoh-tokoh asli manusia. Pembelajaran drama ini pada dasarnya bertujuan untuk dapat memahami emosi, karakter serta latar belakang dari sebuah cerita. Pembelajaran drama sangat berguna untuk melatih siswa dalam ketrampilan berbahasa, serta mengekspresikan bentuk karya sastra bahasa secara langsung melalui praktek, pembelajaran drama juga dapat melatih problem solving siswa dalam mengahadapi masalah, melalui peran-peran yang dimainkan didalamnya. Di tengah kebijakan new normal ini, dimana pembelajaran harus dilakukan secara daring, pembelajaran drama menjadi kesulitan untuk dilakukan. Pada prinsipnya pembelajaran drama merupakan pembelajaran praktek yang harus dilakuakn secara langsung oleh para siswa. Pembatasan pembelajaran secara online ini tentu sangat menganggu dan menghalangi berjalannya proses pembelajaran. 

    Salah satu bentuk inovasi yang dapat dilakukan pada pembelajaran drama berbasis daring ini adalah dengan memanfaatkan media sosial tik-tok. Tik-tok sendiri dapat diakses oleh semua elemen masyarakat, dan berupa aplikasi yang dapat dengan mudah diunduh melalui penyedia layanan aplikasi . Aplikasi tiktok menyediakan layanan untuk menikmati dan mengungga video pendek dengan durasi maksimal 60 detik oleh semua penggunanya . Pengguna tiktok dapat mengunggaj segala macam genre video yang mereka inginkan asal tidak melanggar ketentuan dan privasi dari tik-tok sendiri, saat ini tik-tok menjadi media sosial yang banyak diminati generasi milenial , karena kontennya yang menarik, seru, dan beragam. Pembelajaran drama menggunakan aplikasi tiktok ini, melibatkan partisipasi siswa sebagai subjeknya dan guru berperan sebagai pengarah dan penuntun. Pembelajaran drama menggunakan aplikasi tiktok dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa  hal ini tidak lepas dari ketertarikan siswa terhadap media sosial dan konten-konten tiktok di awal, yang dikolaborasikan dengan sistem pembelajaran disekolah. Sehingga dalam hal ini siswa dapat dengan bebas dan inovatif berkreasi sesuai dengan keinginannya masing-masing. Lebih daripada itu, pandangan negatif mengenai pembelajaran daring yang membosankan dan menjenuhkan dapat sedikit terkikis dengan menghadirkan kolaborasi pembelajaran dengan menggunakan media sosial tiktok. Indikator utama dalam metode pembelajaran ini adalah siswa menggunakan aplikasi titok dalam mengkopilasi, mengedit hingga mengunggah  praktik drama yang menjadi bagian dari pembelajaran, selain itu konten dan isi drama yang dibuat berdasarakan pada materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

        Dalam pembelajaran drama berbasis tiktok ini, ketika video diunggah nantinya, siapapun dapat menikmati dan menonton demonstrasi drama yang dilakuakn oleh  para siswa, sehingga sasaran penontonnya sangat luas, penonton ini dapat sekaligus memberikan kritik, saran pada video yang dibuat serta apresiasi secara langsung melalui kolom komentar. Model pembelajaran yang diterapkan tetap berbasis daring/online, namun dalam hal ini, siswa juga diajak untuk berpikir kreatif dan berkolaborasi dengan orang lain serta sejeli mungkin memanfaatkan fitur-fitur yang ada untuk menghasilkan konten yang bagus dan berkualitas. Pada pembelajaran drama berbasis tiktok ini, guru dapat menggunakan metode gabungan antara penyampaian teori dan praktek langsung oleh para siswa. Teknisnya, guru pada awal pembelajaran dapat menyampaikan materi-materi mengenai sastra drama, baik itu  pengertian secara teoritis, manfaat, jenis-jens drama, unsur instrinsik, unsur ekstrsik dan lain sebagainya. Dalam fase ini, guru dapat menyampaikan materi secara menyenangkan dan asyik, dengan diselingi tanya jawab, selanjutnya guru dapat memberikan contoh demonstrasi drama yang dilakukan menggunakan media sosial tiktok. Disini guru dapat mengajak para siswa untuk menganalisis dan mengkritisi drama yang ditampilkan melalui aplikasi tiktok ini. Setelah dirasa cukup, guru dapat membentuk kelompok yang teridiri dari beberapa siswa untuk membuat penugasan demonstrasi drama, berupa video yang dibuat dan diunggah ke tiktok dengan tema yang telah ditentukan. Dalam hal ini siswa diberi kebebasan untuk berkreasi dan berinovasi dalam membuat video tiktonya. Siswa dapat saling berkolaborasi dalam satu kelompok untuk dapat menentukan tema dan konsep video yang diinginkan. Dalam hal ini guru berperasn sebagi fasilitator bagi para siswa yang membutuhkan petunjuk dan pencarahan serta tinjauan-tinjauan dalam membuat penugasan ini. Penugasan video yang telah dibuat oleh para siswa ini nantinya diupload pula pada media sosial tiktok, harapannya orang lain yang menonton video tersebut dapat pula belajar dan menikmati hasil karya para siswa.

   Dalam pelaksanaanya metode pembelajaran berbasis tiktok ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya  tentu saja metode pemebajaran ini dapat meningkatkan dan membuka kreatifitas siswa dengan mendemonstrasikan drama melalui kegiatan perencanaan, take video, kopilasi, editing musik dan lain sebagainya, siswa tidak hanya monoton melakukan penugasan dengan metode-metode lama, selain itu melalui metode ini pula siswa dapat mengurangi kejenuhan dalam pembelajaran daring. Sehingga dengan kata lain siswa dpat belajar sekaligus refreshing. Selain itu video yang diunggah pada media sosial tiktok dapat ditonton oleh banyak orang. Harapannya video ini dapat menjadi media edukasi secara luas bagi banyak orang. Namun demikian metode pembelajaran ini tetap memiliki kekurangan, yakni tidak semua siswa pada dasranya memiliki perangkan yang memadai untuk membuat video tiktok, kendala sinyal dan internet juga menjadi perhatian khusus yang tidak bisa ditolak. Selain itu beberapa siswa memang memiliki prinsip sendiri untuk tidak menggunakan media sosial seperti tik-tok dalam kesehariannya.

Simpulan

           Pembelajaran drama berbasis media sosial tiktok merupakan salah satu inovasi digital yang dapat dilakukan pada pembelajaran di sekolah-sekolah. Pembelajaran drama berbasis tiktok dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi siswa dalam mengembangkan demonstrasi drama, siswa dapat saling berkolaborasi satu sama lain dan menghasilkan video drama yang berkualitas. Pembelajaran ini patut untuk dicoba karena dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar daring. Selain itu melalui metode ini, stigma membosankan dari pembelajaran online dapat terkikis. Meski demikian guru juga perlu untuk menganalisa lebih jauh lagi mengenai kapasitas dan instrumen masing-masing siswa dalam melaksanakan metode pembelajaran ini.

 Saran

        Metode pembelajaran drama berbasis tiktok dapat diaplikasikan pada sekolah-sekolah dalam pembelajaran daring ini, dalam metode pembelajaran ini pengawasan dan perhatian guru juga harus ekstra dilakuakn , agar praktik video yang dilakukan juga memberikan esensi positif bagi para siswa. 



Share on Google Plus

About IMM KOMISARIAT ENGINEERING

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Pilihan Editor

loading...

Popular Posts