Pengaruh Bidang Teknologi di Era Pandemi Covid-19

 Oleh
Erissa Lulut Kustiani


I. Pendahuluan

    Pandemi COVID-19 telah membatasi kerangka pembelajaran untuk mencari jenis pengembangan untuk menangani latihan pengajaran dan pembelajaran dengan sukses. Pengembangan pembelajaran diharapkan dapat menghubungkan hambatan pembelajaran opposite terhadap pembelajaran web. Master harus memiliki pilihan untuk membentuk prosedur pembelajaran yang kuat di waktu khas yang baru, hal ini sesuai dengan sikap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 

    Kemudian lagi, tipikal baru dari e-learning bukanlah sebuah respon terhadap sebuah pertanyaan, melainkan sebuah variasi dari sebuah kondisi yang setiap orang "dibatasi" untuk melakukannya. Sejak diterbitkannya Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tanggal 17 Maret 2020 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan dilaksanakan beberapa hari setelah kejadian, semua kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun di lapangan telah selesai dilaksanakan. online sebagai upaya untuk mencegah pergantian peristiwa dan penyebaran pandemi virus covid-19.

    Ketertarikan belajar merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh siswa yang mengakibatkan menurunnya tingkat inspirasi belajar, timbulnya rasa apatis, dan menurunnya tingkat prestasi belajar siswa. Hal ini berarti bahwa munculnya rasa apatis dan berkurangnya inspirasi belajar disebabkan oleh siswa mengalami kelelahan dalam belajar. Karena tugas terus menerus ada terus menerus sehingga saya kelelahan, jika di sekolah tugas yang diberikan hanya beberapa dan anehnya kemudian ada jeda, namun selama adaptasi jarak cukup banyak secara konsisten ada tugas dan dalam satu hari bisa banyak tugas.  Kelelahan belajar selama pandemi Covid-19 dalam pembelajaran jarak jauh terjadi karena beberapa komponen, khususnya kesulitan siswa dalam memahami materi yang dibawakan oleh strategi pembelajaran instruktur yang kurang berbeda, jumlah usaha yang diberikan oleh master. pendidik, tidak ada pendamping investigasi selama pembelajaran jarak jauh, fiksasi dalam pembelajaran berkurang. Karena terlalu lama menatap layar ponsel, standar terbatas dan iklim yang tidak mendukung. Pemahaman materi ketika siswa belajar jarak jauh pada umumnya akan mengalami kendala. Alasan kesulitan siswa dalam memahami materi selama pembelajaran jarak jauh adalah teknik pembelajaran pendidik yang membosankan. Instruktur hanya memberikan materi melalui tahapan tertentu dan kemudian memberikan tugas tanpa membicarakan materi.

    Dengan media inovatif dalam pembelajaran jarak jauh, tidak hanya Google yang memiliki opsi untuk membantu pembelajaran jarak jauh, ada berbagai media seperti Zoom, Learning Management System (e-learning), WhatsApp sehingga latihan pembelajaran dapat dilakukan dengan tepat dan memadai, jelas dengan memanfaatkan asosiasi web. Selain media pembelajaran tersebut, ada banyak inovasi yang memberikan kenyamanan di tempat yang jauh dari kerangka pembelajaran, khususnya aplikasi Webex, Youtube, Ruang Guru, Zenius dan sebagainya.  Google meet adalah salah satu media inovatif dalam mewujudkan jarak terkoordinasi di mana setiap siswa dan instruktur dapat melihat wajah atau dari dekat dan pribadi untuk semua maksud dan tujuan sehingga pendidik dapat segera mengungkapkan materi pengajaran kepada siswa mereka tanpa masalah. Google memenuhi juga pendekatan yang tidak dibatasi jadwal. Ini adalah salah satu keuntungan dari konferensi video ini.

    Tingginya penggunaan ponsel di kalangan remaja milenial, khususnya ponsel, tentunya tidak hanya digunakan untuk mengambil keputusan atau mencatat panggilan ponsel, namun sangat cocok untuk koneksi dan pemanfaatan berbagai aplikasi media online yang sedang marak di kalangan remaja seperti Facebook. , Twitter, Instagram, dan berbagai aplikasi berbeda. Kondisi ini mempertimbangkan perlunya tambahan persepsi mengenai pengaruh media berbasis web terhadap anak muda, terutama dalam hal penyesuaian dalam pandangan, perilaku, dan bahkan perilaku mereka dalam aktivitas publik. Pemanfaatan media berbasis web dalam kekuatan tertentu, dapat membuat klien-klien muda ini "menelan" keluar-masuk pembebanan (lonjakan) information yang disebarkan melalui media on the web, yang realitasnya tidak dapat dijelaskan. Sejujurnya, bisa dibayangkan bahwa sebagian dari information ini hanyalah rekayasa yang secara efektif tersebar luas di dunia maya.

    Berdasarkan pandangan beberapa pakar inovasi information dan penonton anak, seperti halnya kebutuhan usia dasar yang dibutuhkan oleh media berbasis web untuk memiliki catatan, anak-anak yang belum dewasa sangat tidak layak untuk memiliki PDA sendiri dan menggunakan media on the web. Di masa krisis pandemi Covid-19 yang mendunia, para pendidik inovatif dalam memanfaatkan media berbasis web untuk menyelesaikan Learning from Home (BDR). Bagaimana pemanfaatan media online selama jangka waktu BDR tetap baik bagi mahasiswa? Sangat penting untuk membantu wali dalam pelaksanaannya. Ini adalah kesempatan ideal bagi pekerjaan wali untuk terlibat secara efektif dengan sistem pembelajaran di rumah. Pemanfaatan media online untuk pelaksanaan BDR bagi mahasiswa dasar, seperti yang diungkapkan penciptanya, tidak permanen di masa krisis pandemi Covid-19 yang mendunia. 

    Pemanfaatan media berbasis web selam`a periode Learning from Home (BDR) untuk siswa dasar digunakan oleh pengajar dalam memberikan information yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang harus diberikan, mengungkapkan tugas siswa oleh wali, dan sebagainya. Penggunaan khusus di lapangan , tentunya wali kelas harus membingkai pertemuan melalui media berbasis web yang terdiri dari wali kelas dan semua wali siswa. Catatan penting adalah bahwa kelompok media online wali kelas ini terdiri dari wali, bukan siswa! Di sinilah tugas utama wali adalah untuk fokus dan mengikuti perkembangan dan kemajuan anak-anak dalam ukuran pembelajaran sehari-hari, tidak sepenuhnya memberikan masalah edukatif kepada instruktur di sekolah. Siklus pembelajaran pada dasarnya bukan hanya siswa yang belajar, wali juga perlu belajar kembali. Belajar kembali di sini jelas lebih pada kewajiban wali untuk mengajar dan membesarkan anak-anak sesuai arahan yang ketat. Tidak ada salahnya bagi wali murid untuk kembali fokus pada anak-anak kesayangan mereka.

    Menulis memiliki kemampuan untuk terlibat dengan customized structure individualized organization yang menjadi segmen penting, menulis mungkin dapat mendidik. Mengajar tidak dapat dibayangkan tanpa customized structure individualized organization, meskipun fakta bahwa sekolah lebih memadai disampaikan melalui aktivitas. Upaya penguatan Bahasa dan Sastra di Era Kenormalan Baru, meski kondisi saat ini masih dilanda Pandemi Covid-19, bukan berarti latihan Bahasa dan Sastra dihentikan, namun harus dibentengi, demikian realitanya dengan menggunakan beberapa metode ini:

II. isi

1. Pembelajaran drama dengan tiktok

    Aplikasi Tik Tok adalah jaringan media berbasis web yang digunakan oleh kliennya untuk membuat rekaman pendek dengan rentang waktu withering lama 60 detik. Dengan aplikasi Tik Tok, klien dapat melakukan berbagai artikulasi, gaya, pengembangan, dan menyentuh lantai dansa dengan musik backsound yang sekarang dapat diakses di Tik Tok atau membuatnya sendiri sesuai dengan kreativitas klien. Tik Tok memberikan saluran yang menarik kepada klien. Mayoritas klien aplikasi ini adalah pelajar atau mahasiswa yang lebih muda. Aplikasi Tik Tok dapat membantu kliennya sebagai metode untuk berbagi dan mendapatkan information, menumbuhkan organisasi casual. Aplikasi Tik Tok juga siap mengasah inovasi, khususnya dalam membuat rekaman dan membantu mahasiswa dalam menampilkan diri (Luisandrith dan Yanuartuti, 2020:). Sebagian besar klien menggunakan aplikasi ini untuk menunjukkan kemampuan mereka seperti bergerak, menyanyi, dramatisasi, presentasi dan ceramah. 

    Kelebihan Media Tik Tok dalam mengetahui cara menampilkan teks tayangan dengan asumsi terkait dengan empat kemampuan berbahasa, Dalam kemampuan mendramatisasi siswa dapat memanfaatkan sorotan teks dalam aplikasi Tik Tok, Untuk kemampuan membaca teks tayangan siswa dapat membaca dengan teliti teks dapat diakses dalam konten Tik Tok dan untuk kemampuan mendengarkan dramatisasi, siswa dapat menonton gerakan, teks berjalan, atau suara yang terkandung dalam konten tersebut, sedangkan untuk kemampuan berbicara/wacana siswa dapat bermain/pura-pura dengan membuat konten di Tik Tok yang berisi rekaman suara mereka sendiri atau mencerminkan suara yang dapat diakses di Tik Tok yang memajukan artikulasi dan daya cipta.

2. Metode
 
    Eksplorasi ini menggabungkan pemeriksaan subyektif yang menarik. Eksplorasi subyektif mengkaji protes pada umumnya, dinamis, dan dapat menciptakan interaksi selama pemeriksaan. Eksplorasi ini mengarah pada siswa kelas VIIIA SMP IT sebagai reaksi atas pemanfaatan aplikasi Tik Tok sebagai sarana untuk menampilkan teks tayangan dalam pembelajaran.

3. Teknis memberikan pembelajaran

    Standar utama pemilihan media adalah bahwa media harus baik untuk alasan pembelajaran atau keterampilan yang ingin dicapai. Apalagi jika pemilihan media diidentikkan dengan pemanfaatan media pembelajaran masa kini melalui web, maka aplikasi Tik Tok tersebut memenuhi standar sebagai media pembelajaran yang layak, dengan alasan selain tidak sulit untuk dipelajari. berlaku, Tik Tok juga menarik dan dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Aplikasi Tik Tok adalah aplikasi diva, yang sangat disukai dan menarik perhatian yang sah untuk anak-anak berusia dua puluh hingga tiga puluh tahun, yang sebagian besar adalah anak muda. Sehingga Tik Tok dapat diolah menjadi media pembelajaran yang menarik dan intuitif bagi siswa.

4. Kelebihan dan Kekurangan

    Kelebihan aplikasi Tik Tok dalam pembelajaran adalah bahwa kita bisa berekspresi menunjukkan bakat kita seperti drama, bernyanyi, dan lain sebagainya. Sedangkan kekurangan dalam aplikasi Tik Tok ini adalah terciptanya media palsu yang diberitakan dalam aplikasi tersebut yang menimbulkan hoax.

III. isi

Kesimpulan dan Saran
 
    Dalam era pandemi covid-19, kita sebagai siswa maupun mahasiswa harus mampu menggunakan teknologi dalam pembelajaran jarak jauh. Dan menggunakan social media sebagai pembelajaran yang pas dalam sistem pembelajaran jarak jauh. Kita harus bijak dalam menggunakan teknologi dan social media. Bilamana kita menggunakan sisi positifnya sebagai media pembelajaran kita dalam belajar dari rumah. Dan menjauhi sissi negatif dari aplikasi social media yang berisi berita hoax

Daftar Pustaka

Damayanti, A., Suradika, A., & Asmas, B. (2020). Strategi Mengurangi Kejenuhan Anak Dalam Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) melalui Aplikasi ICANDO pada Siswa Kelas I SDN Pondok Pinang 08 Pagi. Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ, 1–10. http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit
Riyandi, A., Aulianita, R., Wiyatno, A., Triantori, V., & Musyaffa, N. (2020). Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal AbdiMas Nusa Mandiri, 2(2), 37–42. https://doi.org/10.33480/abdimas.v2i2.1682
Ahmad, A. (2020). Media Sosial dan Tantangan Masa Depan Generasi Milenial. Avant Garde, 8(2), 134. https://doi.org/10.36080/ag.v8i2.1158
Dewanta, A. A. N. B. J. (2020). Pemanfaatan Aplikasi Tik Tok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia, 8(2), 95–102.
Taubah, M. (2020). Aplikasi Tik Tok sebagai Media Pembelajaran Maharah Kalam. Mu’allim Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 57–66. https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/muallim/article/download/2201/1610

Share on Google Plus

About IMM KOMISARIAT ENGINEERING

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Pilihan Editor

loading...

Popular Posts